Senin, 12 Desember 2011

Kekuatan Sugesti


unsur- unsur sugesti terdapat dalam segala segi hidup sehari-hari. Manusia dipengaruhi oleh segala sesuatu yang dilihat, didengar, dibaca dan segala sesuatu yang dialami. Secara harfiah manusia dikelilingi oleh lingkungan yang penuh sugesti- sahabat, keluarga, rumah, tempat kerja, televisi, radio, koran, dan majalah- secara nyata mempengaruhi bagaimana diri merasa tentang diri sendiri.

Kekuatan sugesti , pengaruh setiap faktor himbauan dari luar inilah, yang telah mempunyai peran paling besar dalam menentukan pribadi diri sebagaimana saat ini. Sugesti dapat dirumuskan sebagai:

  1. Himbauan atau usaha untuk memasukkan suatu ide, keyakinan, keputusan atau tindakan oleh seorang pelaku kepada orang lain melalui perangsangan, entah yang bersifat verbal atau cara lain, tetapi tidak menggunakan argumentasi.
  2. Rangsangan, biasanya bersifat verbal atau visual, yang digunakan oleh seorang pelaku untuk membangkitkan tindakan dalam diri orang lain dengan cara membendung fungsi-fungsi kritis, integratif.
Manusia terus menerus menerima saran-saran dari lingkungan luar, dan kerap kali , menerima pengajaran diri sebagai benar. Sayangnya tidak ada orang yang mempunyai waktu atau kemampuan untuk menguji segala sesuatu yang ditemui atau dialami dalam hidup melalui penilaian kritis dan analisa mendalam. Jika individu mencoba untuk melakukannya, maka akan menemukan kembali setip penemuan yang pernah dibuat dalam sejarah sebelum melangkah maju dengan hidup diri sendiri. Atas alasan ini individu terpaksa menerima "tanpa argumentasi" banyak hal mengenal diri sendiri dan dunia anda melalui kepercayaan buta dan iman, dan dalam proses itu diri memberikan kepercayaan serta kekuasaan kepada pengaruh-pengaruh sugesti dalam hidup.

Sugesti-sugesti itu "disajikan pada diri sendiri" dengan dua cara yang berlainan. Mereka dapat mengalir daripikiran sadar ke alam tak sadar, yang merupakan bagian proses belajar, atau lain alam yak sadar ke diri yang sadar, yang merupakan pemikiran biasasebagai akibat belajar sebelumnya. Dalam kedua hal itu, sugesti-sugesti ini mempunyai pengaruh yang dalam terhadap sikap-sikap seseorang, dan pada gilirannya mempunyai pengaruh yang dramatis terhadap tingkah laku dan unjuk kerja seseorang.

Selasa, 19 Juli 2011

Pengemis Buta Dan Rasulullah SAW

Pengemis Buta Dan Rasulullah SAW

Di sudut pasar Madinah ada seorang pengemis Yahudi buta yang setiap harinya selalu berkata kepada setiap orang yang mendekatinya, "Wahai saudaraku, jangan dekati Muhammad, dia itu orang gila, dia itu pembohong, dia itu tukang sihir, apabila kalian mendekatinya maka kalian akan dipengaruhinya".

Namun, karena buta pengemis itu tidak tahu apa yang telah dilakukan oleh Muhammad yang selalu di cemooh dan ia benci. Bahwa setiap pagi Muhammad Rasulullah SAW mendatanginya dengan membawakan makanan, tanpa berucap sepatah kata pun Rasulullah SAW menyuapi makanan yang dibawanya kepada pengemis itu dan ia tidak mengetahui bahwa yang menyuapinya itu adalah Rasulullah SAW. Rasulullah SAW melakukan hal ini setiap hari sampai beliau wafat.

Setelah wafatnya Rasulullah SAW, tidak ada lagi orang yang membawakan makanan setiap pagi kepada pengemis Yahudi buta itu. Suatu hari sahabat terdekat Rasulullah SAW yakni Abubakar RA berkunjung ke rumah anaknya Aisyah RA yang tidak lain tidak bukan merupakan isteri Rasulullah SAW dan beliau bertanya kepada anaknya itu, "Anakku, adakah kebiasaan kekasihku yang belum aku kerjakan?".

Aisyah RA menjawab, "Wahai ayah, engkau adalah seorang ahli sunnah dan hampir tidak ada satu kebiasaannya pun yang belum ayah lakukan kecuali satu saja". "Apakah Itu?", tanya Abubakar RA. "Setiap pagi Rasulullah SAW selalu pergi ke ujung pasar dengan membawakan makanan untuk seorang pengemis Yahudi buta yang ada di sana ", kata Aisyah RA.

Keesokan harinya Abubakar RA pergi ke pasar dengan membawa makanan untuk diberikan kepada pengemis itu. Abubakar RA mendatangi pengemis itu lalu memberikan makanan itu kepadanya. Ketika Abubakar RA mulai menyuapinya, sipengemis marah sambil menghardik, "Siapakah kamu?". Abubakar RA menjawab, "Aku orang yang biasa (mendatangi engkau)." "Bukan! Engkau bukan orang yang biasa mendatangiku", bantah si pengemis buta itu.

"Apabila ia datang kepadaku tidak susah tangan ini memegang dan tidak susah mulut ini mengunyah. Orang yang biasa mendatangiku itu selalu menyuapiku, tapi terlebih dahulu dihaluskannya makanan tersebut, setelah itu ia berikan padaku", pengemis itu melanjutkan perkataannya.

Abubakar RA tidak dapat menahan air matanya, ia menangis sambil berkata kepada pengemis itu, "Aku memang bukan orang yang biasa datang padamu. Aku adalah salah seorang dari sahabatnya, orang yang mulia itu telah tiada. Ia adalah Muhammad Rasulullah SAW".

Seketika itu juga pengemis itu pun menangis mendengar penjelasan Abubakar RA, dan kemudian berkata, "Benarkah demikian? Selama ini aku selalu menghinanya, memfitnahnya, ia tidak pernah memarahiku sedikitpun, ia mendatangiku dengan membawa makanan setiap pagi, ia begitu mulia.... "

Pengemis Yahudi buta tersebut akhirnya bersyahadat di hadapan Abubakar RA saat itu juga dan sejak hari itu menjadi muslim.

Minggu, 17 Juli 2011

Tanda-tanda kiamat sughra


  1. Perzinahan merajalela dimana-mana

Pada zaman ini masyarakat sudah mulai meninggalkan adat, adab bahkan syariat. Mereka merasa bangga dengan memperlihatkan lifestyle yang meniru budaya yang serba bebas, baik alam bepakaian, bergaul, dan lainya yang jauh dari agama dan syariat. Masyarakat pada zaman ini mulai meninggalkan etika dan aturan, mana yang boleh dan tidak boleh tidah dihiraukan lagi, sehingga mereka melakukan sekehendaknya, sehingga perzinahan merupakan hal yang biasa dan seringkali terjadi. Rahim seorang wanita sudah tidak lagi bernilai, para wanita menyerahkan rahimnya terhadap setiap laki-laki yang ia sukai dan tak melihat seperti apa laki-laki yang akan membuahi rahimnya, apakah dari orang yang bertanggung jawab ataukah tidak, apakah dari orang yang sholeh ataukah tidak. Mereka sudah tidak lagi tidak lagi takut akan dosa dan siksa yang akan diterimanya kelak. Perzinahan yang merajalela ini didukung dengan adanya pergaulan bebas. Tua maupun muda sudah kehilangan pondasi yang kuat sebagai pegangan mereka,yaitu agama.

2. Kemaksiatan merajalela

Ketika menjelang terjadinya kiamat, segala kemaksiatan seperti, kemunafikan, kefasikan, kedurhakaan, dan sebagainya sudah merajalela, bahkan menjadi tradisi karena mereka sudah terbiasa melakukannya. Dosa kecil ataupun dosa besar sudah bukan merupakan hal yang ditakutkan lagi, sehingga banyak dari mereka sering melakukannya. Seruan untuk amar ma’ruf nahi munkar tak lagi diindahkan, serta syariat-syariat dan hokum Islam telah asing dan melemah. Bagi mereka agama bukanlah halangan untuk berbuat maksiat sehingga tidak aka nada bedanya antara orang yang beragama dan yang tidak, karena mereka sama-sama tidak berbuat tindakan berdasarkan hokum syariat dan agama.

3. Orang yang meminum Khamer (arak) dimana-mana

Pada masa ini orang biasa meminum khamer, karena mereka sudah buta mata hatinya oleh cahaya keimanan. Dengan meminum khamer mereka merasakan kenikmatan, dan hal ini menjadi sebuah kebiasaan bagi meereka jika mereka menemui masalah atau bahkan ketika mereka hanya ingin menghilangkan segala bentuk kepenatan.

4. Para wanita memamerkan auratnya

Para wanita yang pada zaman jahiliyyah mulai diangkat harkat dan martabanya dari kehinaan dan kerendahan menjadi mulia, pada zaman ini justru mereka sendiri yang menceburkan dirinya kembali ke dalam kenistaan dan kemaksiatan. Wanita pada zaman ini sudah tidak memiliki rasa malu dan harga diri sebagai seorang wanita. Mereka memamerkan tutubuhnya bukan untuk suaminya, tetapi untuk orang lain yang bukan muhrimnya. Semua lekuk tubuhnya dipertontonkan dengan menggunakan baju yang serba sepotong, buah dada yang sengaja ditonjolkan sehingga belahan dadanya nampak, pusar yang dihiasi/ditindik oleh anting juga sengaja dengan bangga dipertontonkan, belahan bokong (maaf) juga nampak jika ia duduk. Bahkan banyak wanita yang rela mengeluarkan uang banyak untuk mengubah bentuk wajah, payudara, pinggul dan sebagainya agar dilihat menonjol oleh semua lelaki sehingga dirinya menjadi pusat perhatian semua orang.

5. Jumlah wanita lebih banyak daripada lelaki

Ketika hari kiamat menjelang ada yang mengatakan bahwa jumlah wanita lebih besar dibandingkan dengan jumlah laki-laki. Menurut satu pendapat perbandingan antara junlah wanita yang ada dengan laki-laki adalah 4 : 1. Dalam kondisi seperti ini memungkinkan terjadinya kemaksiatan yang lebih besar.

Nabi Muhammad SAW pernah diperlihatkan oleh Allah SWT akan adanya penghuni neraka dan surga dalam sebuah tamsilnya merasa heran bahwa diantara penghuni neraka yang paling banyak adalah para wanita. Mengapa demikian? Hal ini tak lain karena wanita lebih mudah untuk cenderung berbuat maksiat atau menjadi sebab maksiat jika ia berhadapan dengan seorang laki-laki yang tipis imannya.

6. Orang berlomba-lomba mempermegah masjid namun sedikit sekali yang beribadah

Salah satu tanda hari akan kiamat adalah banyak sekali orang berlomba-lomba membangun serta mempermegah tampilan masjid, namun hal ini hanyalah sebagai prestise saja agar dirinya dipandang oleh orang lain sebagai penyandang dana. Ironisnya mesjid yang banyak dan megah itu tidak diiringi dengan kemauan untuk meramaikan masjid sebagai sarana atau tempat beribadah. Mereka lebih mementingkn kegiatn yang bersifat duniawi, dan tidak punya waktu sedikitpun untuk mendekatkan diri kepada Allah

SWT.

Senin, 13 Juni 2011

Mengapa Harus Lembut terhadap Anak?

Rasulullah SAW mengibaratkan anak seperti kertas putih bersih, tergantung kepada orang tua, apakah kertas itu akan ditulis dengan tinta berwarna merah, hitam, biru, hijau, atau yang lainnya. Kita sebagai orang tua terkadang atau bakan sering kali memvonis anak dengan logo "nakal", "bandel", "malas", atau yang lainnya. Padahal seandainya ditelaah, kepribadian bandel, nakal, malas atau yang lain terbentuk bukan dengan sendirinya. Anak tidak mungkin langsung bisa menjadi nakal seandainya tidak ada yang dicontoh, anak tidak mungkin menjadi bandel jika tidak ada yang ditiru. Dan orang yang paling dekat dengan anak untuk ditiru adalah prilaku kedua orang tua mereka. Orang tualah yang paling dominan membentuk karakter dan kepribadian anak. Tanpa disadari dalam mendidik orang tua seringkali tidak sabar dengan perilaku anaknya sendiri, sehingga menghukum dengan cara-cara yang keras, seperti menghardik, berkata-kata keras ataupun kasar, bahkan menggunakan kekerasan fisik, seperti mencubit, menyentil telinga anak, memukul dan sebagainya.

Allah mengingatkan Rosulullah SAW secara khusus agar meninggalkan cara-cara kasar, sebab kekasaran bukan mendekatkan umatnya kepadanya, tapi justru akan menjauhkannya, Allah berfirman:

"Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu..." (QS. Ali Imran:159)

Ayat tersebut di atas sangatlah jelas, bahwa Allah memerintahkan Nabi Muhammad SAW untuk mengajarkan umatnya untuk mendidik dengan kelemah lembutan. Berbuat lemah lembut bukan berarti harus selalu menuruti keinginan anak, orang tua harus lebih dahulu memahami apa yang diinginkan anak, apakah permintaan anak cukup realistis atau tidak, apakah wajar atau tidak dan sebagainya.

Pada dasarnya anak juga memiliki harga diri sebagaimana orang dewasa. mereka tidak ingin harga dirinya diabaikan, meskipun oleh orang tuanya sendiri. Mereka ingin dihargai layaknya manusia dewasa. Anakpun memiliki dunianya sendiri. Salah dan benar hendaknya diukur dari dunia mereka dan disesuaikan dengan tingkat perkembangan jiwanya.



Minggu, 29 Mei 2011

Lingkungan dan Budi Pekerti

Saat Budha Siddharta Gautama masih hidup di dunia, ia sering berkeliling untuk mengajar agama Budha, menerangkan arti kehidupan, menasehati orang berbuat baik dan menuju kesempurnaan.

Sutu hari ia dan bebeapa muridnya pergi mengajar agama. Ketika kami tiba di depan pintu seorang pedagang ikan, tiba-tiba ia menghentikan langkahnya dan menyuruh seorang murid bernama Ananda untuk memungut seutas tali yang dibuang di depan pintu dan kemudian melanjutkan perjalanan.

Tidak lama kemudian, Buddha meminta Ananda membuang tali di tangannya. Ananda menurutinya, namun ia tidak mengerti maksudnya dan memandang Buddha dengan kebingungan. Buddha berkata, “Ananda coba cium bau di tangan mu!” Ananda berbuat seperti yang dikatakan. Karena bau amis di tangannya, ia mengerutkan alisnya dan menjadi mual, “Baunya sangat tidak enak!” katanya.

“Tentu saja! Tali bekas mengikat akan berbau amis ikan. Bau amis akan berpindah ke tangan karena kita memungut tali itu. Sama halnya dengan teman sepermainanmu sehari-hari akan berpengaruh besar padamu. Ada yang dapat menjadikan kamu baik, ada yang dapat menjadikan kamu buruk. Oleh karena itu hati-hatilah dalam memilik teman. (Andrew Ho. 2003. secangkir kopi tongkat ali bagi jiwamu. )

Pesan:

Lingkungan sangatlah berpengaruh bagi kehidupan seseorang. Ketika kita bergaul dengan orang yang baik, condong kebaikan-kebaikan akan berada di dekat kita. Tanpa disadari orang yang baik akan membawa teman-teman yang berada di dekatnya seperti dirinya, dan berusaha menjauhkan temannya dari hal yang negatif. Sehingga kita sebagai teman orang baikpun akan berusaha menjaga dan membawa teman yang sudah baik bagi kita untuk selalu saling mengingatkan (sebagai contoh, jika kita bergaul dengan orang yang suka mendengarkan ceramah di mesjid, tentu ia akan mengajak kita ke mesjid pula). Namun jika kita bergaul dengan orang yang salah seperti misalnya orang yang senang melakukan hal yang negatif, maka mau tidak mau kita pun akan terkontaminasi dengan orang tersebut. Seandainya kita tidak ikut serta dalam kenegatifan teman kita, sebagai teman rasa solider itu akan ada, misalnya jika teman kita tersebut tersandung masalah dikarenakan prilakunya selama ini, kita sebagai teman tentu secara spontan akan membantunya.

Selasa, 10 Mei 2011

CIRI-CIRI MASA REMAJA

Masa remaja adalah suatu masa perubahan. Pada masa remaja terjadi perubahan yang cepat baik secara fisik, maupun psikologis. Ada beberapa perubahan yang terjadi selama masa remaja.

  1. Peningkatan emosional yang terjadi secara cepat pada masa remaja awal yang dikenal dengan sebagai masa storm & stress. Peningkatan emosional ini merupakan hasil dari perubahan fisik terutama hormon yang terjadi pada masa remaja. Dari segi kondisi sosial, peningkatan emosi ini merupakan tanda bahwa remaja berada dalam kondisi baru yang berbeda dari masa sebelumnya. Pada masa ini banyak tuntutan dan tekanan yang ditujukan pada remaja, misalnya mereka diharapkan untuk tidak lagi bertingkah seperti anak-anak, mereka harus lebih mandiri dan bertanggung jawab. Kemandirian dan tanggung jawab ini akan terbentuk seiring berjalannya waktu, dan akan nampak jelas pada remaja akhir yang duduk di awal-awal masa kuliah.
  2. Perubahan yang cepat secara fisik yang juga disertai kematangan seksual. Terkadang perubahan ini membuat remaja merasa tidak yakin akan diri dan kemampuan mereka sendiri. Perubahan fisik yang terjadi secara cepat, baik perubahan internal seperti sistem sirkulasi, pencernaan, dan sistem respirasi maupun perubahan eksternal seperti tinggi badan, berat badan, dan proporsi tubuh sangat berpengaruh terhadap konsep diri remaja.
  3. Perubahan dalam hal yang menarik bagi dirinya dan hubungan dengan orang lain. Selama masa remaja banyak hal-hal yang menarik bagi dirinya dibawa dari masa kanak-kanak digantikan dengan hal menarik yang baru dan lebih matang. Hal ini juga dikarenakan adanya tanggung jawab yang lebih besar pada masa remaja, maka remaja diharapkan untuk dapat mengarahkan ketertarikan mereka pada hal-hal yang lebih penting. Perubahan juga terjadi dalam hubungan dengan orang lain. Remaja tidak lagi berhubungan hanya dengan individu dari jenis kelamin yang sama, tetapi juga dengan lawan jenis, dan dengan orang dewasa.
  4. Perubahan nilai, dimana apa yang mereka anggap penting pada masa kanak-kanak menjadi kurang penting karena sudah mendekati dewasa.
  5. Kebanyakan remaja bersikap ambivalen dalam menghadapi perubahan yang terjadi. Di satu sisi mereka menginginkan kebebasan, tetapi di sisi lain mereka takut akan tanggung jawab yang menyertai kebebasan tersebut, serta meragukan kemampuan mereka sendiri untuk memikul tanggung jawab tersebut.

Hai........thank's for your coming.........................