Saat Budha Siddharta Gautama masih hidup di dunia, ia sering berkeliling untuk mengajar agama Budha, menerangkan arti kehidupan, menasehati orang berbuat baik dan menuju kesempurnaan.
Sutu hari ia dan bebeapa muridnya pergi mengajar agama. Ketika kami tiba di depan pintu seorang pedagang ikan, tiba-tiba ia menghentikan langkahnya dan menyuruh seorang murid bernama Ananda untuk memungut seutas tali yang dibuang di depan pintu dan kemudian melanjutkan perjalanan.
Tidak lama kemudian, Buddha meminta Ananda membuang tali di tangannya. Ananda menurutinya, namun ia tidak mengerti maksudnya dan memandang Buddha dengan kebingungan. Buddha berkata, “Ananda coba cium bau di tangan mu!” Ananda berbuat seperti yang dikatakan. Karena bau amis di tangannya, ia mengerutkan alisnya dan menjadi mual, “Baunya sangat tidak enak!” katanya.
“Tentu saja! Tali bekas mengikat akan berbau amis ikan. Bau amis akan berpindah ke tangan karena kita memungut tali itu. Sama halnya dengan teman sepermainanmu sehari-hari akan berpengaruh besar padamu. Ada yang dapat menjadikan kamu baik, ada yang dapat menjadikan kamu buruk. Oleh karena itu hati-hatilah dalam memilik teman. (Andrew Ho. 2003. secangkir kopi tongkat ali bagi jiwamu. )
Pesan:
Lingkungan sangatlah berpengaruh bagi kehidupan seseorang. Ketika kita bergaul dengan orang yang baik, condong kebaikan-kebaikan akan berada di dekat kita. Tanpa disadari orang yang baik akan membawa teman-teman yang berada di dekatnya seperti dirinya, dan berusaha menjauhkan temannya dari hal yang negatif. Sehingga kita sebagai teman orang baikpun akan berusaha menjaga dan membawa teman yang sudah baik bagi kita untuk selalu saling mengingatkan (sebagai contoh, jika kita bergaul dengan orang yang suka mendengarkan ceramah di mesjid, tentu ia akan mengajak kita ke mesjid pula). Namun jika kita bergaul dengan orang yang salah seperti misalnya orang yang senang melakukan hal yang negatif, maka mau tidak mau kita pun akan terkontaminasi dengan orang tersebut. Seandainya kita tidak ikut serta dalam kenegatifan teman kita, sebagai teman rasa solider itu akan ada, misalnya jika teman kita tersebut tersandung masalah dikarenakan prilakunya selama ini, kita sebagai teman tentu secara spontan akan membantunya.