- Perzinahan merajalela dimana-mana
Pada zaman ini masyarakat sudah mulai meninggalkan adat, adab bahkan syariat. Mereka merasa bangga dengan memperlihatkan lifestyle yang meniru budaya yang serba bebas, baik alam bepakaian, bergaul, dan lainya yang jauh dari agama dan syariat. Masyarakat pada zaman ini mulai meninggalkan etika dan aturan, mana yang boleh dan tidak boleh tidah dihiraukan lagi, sehingga mereka melakukan sekehendaknya, sehingga perzinahan merupakan hal yang biasa dan seringkali terjadi. Rahim seorang wanita sudah tidak lagi bernilai, para wanita menyerahkan rahimnya terhadap setiap laki-laki yang ia sukai dan tak melihat seperti apa laki-laki yang akan membuahi rahimnya, apakah dari orang yang bertanggung jawab ataukah tidak, apakah dari orang yang sholeh ataukah tidak. Mereka sudah tidak lagi tidak lagi takut akan dosa dan siksa yang akan diterimanya kelak. Perzinahan yang merajalela ini didukung dengan adanya pergaulan bebas. Tua maupun muda sudah kehilangan pondasi yang kuat sebagai pegangan mereka,yaitu agama.
2. Kemaksiatan merajalela
Ketika menjelang terjadinya kiamat, segala kemaksiatan seperti, kemunafikan, kefasikan, kedurhakaan, dan sebagainya sudah merajalela, bahkan menjadi tradisi karena mereka sudah terbiasa melakukannya. Dosa kecil ataupun dosa besar sudah bukan merupakan hal yang ditakutkan lagi, sehingga banyak dari mereka sering melakukannya. Seruan untuk amar ma’ruf nahi munkar tak lagi diindahkan, serta syariat-syariat dan hokum Islam telah asing dan melemah. Bagi mereka agama bukanlah halangan untuk berbuat maksiat sehingga tidak aka nada bedanya antara orang yang beragama dan yang tidak, karena mereka sama-sama tidak berbuat tindakan berdasarkan hokum syariat dan agama.
3. Orang yang meminum Khamer (arak) dimana-mana
Pada masa ini orang biasa meminum khamer, karena mereka sudah buta mata hatinya oleh cahaya keimanan. Dengan meminum khamer mereka merasakan kenikmatan, dan hal ini menjadi sebuah kebiasaan bagi meereka jika mereka menemui masalah atau bahkan ketika mereka hanya ingin menghilangkan segala bentuk kepenatan.
4. Para wanita memamerkan auratnya
Para wanita yang pada zaman jahiliyyah mulai diangkat harkat dan martabanya dari kehinaan dan kerendahan menjadi mulia, pada zaman ini justru mereka sendiri yang menceburkan dirinya kembali ke dalam kenistaan dan kemaksiatan. Wanita pada zaman ini sudah tidak memiliki rasa malu dan harga diri sebagai seorang wanita. Mereka memamerkan tutubuhnya bukan untuk suaminya, tetapi untuk orang lain yang bukan muhrimnya. Semua lekuk tubuhnya dipertontonkan dengan menggunakan baju yang serba sepotong, buah dada yang sengaja ditonjolkan sehingga belahan dadanya nampak, pusar yang dihiasi/ditindik oleh anting juga sengaja dengan bangga dipertontonkan, belahan bokong (maaf) juga nampak jika ia duduk. Bahkan banyak wanita yang rela mengeluarkan uang banyak untuk mengubah bentuk wajah, payudara, pinggul dan sebagainya agar dilihat menonjol oleh semua lelaki sehingga dirinya menjadi pusat perhatian semua orang.
5. Jumlah wanita lebih banyak daripada lelaki
Ketika hari kiamat menjelang ada yang mengatakan bahwa jumlah wanita lebih besar dibandingkan dengan jumlah laki-laki. Menurut satu pendapat perbandingan antara junlah wanita yang ada dengan laki-laki adalah 4 : 1. Dalam kondisi seperti ini memungkinkan terjadinya kemaksiatan yang lebih besar.
Nabi Muhammad SAW pernah diperlihatkan oleh Allah SWT akan adanya penghuni neraka dan surga dalam sebuah tamsilnya merasa heran bahwa diantara penghuni neraka yang paling banyak adalah para wanita. Mengapa demikian? Hal ini tak lain karena wanita lebih mudah untuk cenderung berbuat maksiat atau menjadi sebab maksiat jika ia berhadapan dengan seorang laki-laki yang tipis imannya.
6. Orang berlomba-lomba mempermegah masjid namun sedikit sekali yang beribadah
Salah satu tanda hari akan kiamat adalah banyak sekali orang berlomba-lomba membangun serta mempermegah tampilan masjid, namun hal ini hanyalah sebagai prestise saja agar dirinya dipandang oleh orang lain sebagai penyandang dana. Ironisnya mesjid yang banyak dan megah itu tidak diiringi dengan kemauan untuk meramaikan masjid sebagai sarana atau tempat beribadah. Mereka lebih mementingkn kegiatn yang bersifat duniawi, dan tidak punya waktu sedikitpun untuk mendekatkan diri kepada Allah
SWT.
3 komentar:
Sayangnya hanya sedikit saja yang takut pada hari akhir. Sementara banyak orang yang kurang peduli pada tanda-tanda tersebut.
wooooow surprizeeeeeee udah mau buka blog qu, thx yaaaaaaaa
lah ah orasusah
Posting Komentar