Sebuah cerita yang dikutib dari hadis yang diriwayatkan Ibnu Abbas tentang kejadian yang menimpa Rosulullah SAW saat beliau meminta Jibril as menampakkan wujud aslinya:
Jibril berkata,"Engkau tidak akan mampu melakukan itu, wahai Muhammad."
Nabi Muhammad SAW menjawab, "Aku harus mampu melakukannya." Lalu Rosulullah meminta janji Jibril as yang kemudian berkata, "Dimanakah engkau menginginkan itu?"
Rosulullah SAW menjawab, "di Abthah (sebuah lembah di mekkah)."
Jibril as berkata, "Tempat itu tidak leluasa bagiku." Lalu Rosulullah SAW menawarkan agar Jibril as menampakkan dirinya di Mina. Namun tempat itu juga tidak leluasa baginya. Akhirnya Rosulullah SAW meminta Jibril menampakkan di bukit Arafah.
Bertolaklah Rosulullah SAW ke Arafah. Tiba-tiba Jibril, sebagaimana kata Ibnu Abbas, menampakkan wujudnya dengan suara gemerincing pedang, yang memnuhi ruangan antara Timur dan Barat, kepalanya dilangit dan kedua kakinya di bumi. Rosulullah SAW nyaris tidak mampu melihat Jibril as dalam wujud aslinya, sehingga jatuh pingsan.
Melihat kejadian itu, Jibril as merasa kasihan. Nabi Muhammad SAW adalah orang yang sangat dicintainya. Lalu Jibril as kembali mengubah wujudnya menjadi manusia biasa dan memeluk Rosulullah SAW dengan penuh kelembutan. Ketika hendak menyadarkan nabi Muhammad SAW, Allah membuka kedua kelopak matanya melalui suara Jibril as, "Jangan takut, wahai Muhammad! Aku adalah saudaramu, Jibril."
Rosulullah SAW berkata kepadanya, "Wahai saudaraku, aku yakin bahwa Allah SWT tidak menciptakan seorang makhluk di langit yang serupa denganmu.
Jibril menjawab, "Wahai Muhammad, seandainya engkau melihat Israfil; kepalanya di bawah 'Arsy, kedua kakinya di bawah perut bumi, dan
Lauh al-Mahfuzh berada di antara kedua alis matanya. Namun apabila disebut nama Allah SWT, ia berubah laksana burung pipit....!"
Ibnu Sirin, dalam kit
abnya,
al-Azhamah, menyebutkan bahwa suatu ketika, Hamzah bin Abdul Muthalib ra
, paman Rosulullah SAW yang juga seorang pria Quraishy paling pemberani, berkata kepada Nabi Muhammad SAW, "Perlihatkan Jibril padaku!"
"Di
amlah," jawab nabi SAW. Ketika Hamzah bersikeras memintanya, Rosulullah SAW berdo'a, "Ya Allah, singkapkan tabir dari penglihatan Hamzah!"
Ketika Jibril, Nabi Muhammad SAW berkata kepada pamannya, "Lihat! Lihat!"
Ketika melihat Jibril as di langit berikut kedua telapak kakinya yang berwarna seperti permata, Hamzahpun tersungkur pingsan. Ketika siuman ia berkata dengan suara lirih karena ketakutan, "Jauh sekali, jauh sekali untuk melakukan ini."
Dalam kitab
Bustan al-Waizin diterangkan bahwa Jibril melampaui keagungan Israfil. Jibril harus terbang selama 300 tahun melintasi bibir Israfil dan hidungnya. Jibril tidak mampu mencapai pangkal hidungnya.
Israfil yang diciptakan dengan postur besar, bisa berubah wujud menjadi burung pipit hanya karena disebut nama Allah Yang Maha Agung. (Ensiklopedi Alqur'an, Bersama Allah. 2005. Kharisma Ilmu).
Cerita tersebut di atas memuat pesan tentang kekuatan, kemahakuasaan, dan keagungan Zat Illahi. Begitu mulianya Allah dimata para Malaikat. Malaikat Jibril dan Israil serta malaikat-malaikat lain yang begitu besar dan dengan kemampuan mereka yang tak terhingga begitu mengagungkan Allah SWT sang penciptanya sehingga berubah wujud menjadi seekor burung pipit. Lalu bagaimana dengan manusia......?